Pondok Pesantren Ali bin Abi Thalib Purbalingga

Khutbah Jum’at: Keutamaan dan Amalan di Bulan Dzulhijjah

Khutbah : Khutbah Jum’at: Keutamaan dan Amalan di Bulan Dzulhijjah
Oleh (Santri PPMTQ Ali Bin Abi Thalib)

إنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُؤْمِنُوْنَ الْمُتَّقُوْنَ، حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْعَزِيْزِ

قال اللَّه تعالى يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْدُ

Khutbah Pertama

Hadirin sidang Jum’at yang dirahmati Allah.

Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah ﷻ atas limpahan nikmat-Nya kepada kita semua. Semoga dengan senantiasa bersyukur kepada Allah ﷻ, hidup kita akan dipenuhi dengan berkah, langkah-langkah kita terbimbing oleh hidayah, hingga meninggal nanti dalam kondisi khusnul khatimah.

Shalawat beriring salam, semoga tetap Allah ﷻ curahkan kepada Nabi Agung, Nabi Muhammad ﷺ. Kepada keluarga beliau, para sahabat beliau, para tabi’in, dan umat Islam yang istiqamah hingga hari kiamat nanti.

Berikutnya, khatib berwasiat kepada diri pribadi khatib dan hadirin sekalian, agar senantiasa bertakwa kepada Allah kapan pun dan dalam kondisi apa pun. Sebab takwa adalah sebaik-baik bekal.

Allah ﷻ berjanji bahwa orang-orang bertakwa akan diberi jalan keluar dari setiap kesulitan, diberi rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka, dan disediakan surga seluas langit dan bumi.

Jama’ah sidang Jum’at yang dirahmati Allah.

Sesungguhnya Allah ﷻ telah mengutamakan sebagian Nabi atas nabi yang lain, mengutamakan sebagian malaikat atas sebagian lain, mengutamakan sebagian bulan atas bulan-bulan lain, dan mengutamakan beberapa hari atas hari-hari yang lainnya.

Di antara waktu yang Allah ﷻ utamakan dan muliakan adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Maka hendaknya seorang muslim mengetahui fadhilah (keutamaan) bulan ini serta amaliah yang dianjurkan untuk dikerjakan pada sepuluh hari pertama di bulan Dzulhijjah.

Oleh karena itu, pada kesempatan berbahagia ini, Khatib akan menyampaikan khutbah singkat tentang keutamaan dan amalan seorang muslim pada bulan Dzulhijjah.

Agar kita bisa berusaha untuk memaksimalkan, mengisi, dan memanfaatkan hari-hari mulia tersebut dengan berbagai amalan shalih.

Jama’ah sidang Jum’at yang dirahmati Allah.

Bulan Dzulhijjah merupakan bulan mulia ketika orang-orang dari segala penjuru dunia datang ke Makkah untuk melaksanakan haji. Bulan tersebut memiliki banyak keutamaan dan diantaranya adalah sebagai berikut:

Pertama, bulan Dzulhijjah termasuk bulan Haram.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Sesungguhnya waktu telah berputar sebagaimana mestinya. Hal itu ditetapkan pada hari Allah menciptakan langit dan bumi.

Dalam setahun ada dua belas bulan, di antaranya ada empat bulan yang mulia. Tiga darinya berturut-turut, yaitu Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab yang biasa diagungkan Bani Mudhar yaitu antara Jumadilakhir dan Sya’ban.” (HR. Bukhari)

Bulan-bulan haram adalah waktu yang mulia dan utama, bulan yang agung di sisi-Nya, Allah mengistimewakan bulan tersebut di antara yang lain.

Dia memerintahkan hamba-Nya untuk mengagungkan sekaligus mengharamkan di dalamnya untuk perbuatan zalim, maksiat, serta menerjang batasan-batasan Allah.

Kedua, sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah hari yang utama.
Allah ﷻ bersumpah dengan hari-hari mulia dalam firman surat Al-Fajr

وَٱلۡفَجۡرِ * وَلَيَالٍ عَشۡرٖ

“Demi Fajar, Demi malam yang sepuluh.” (QS. Al-Fajr: 1-2)

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan malam yang sepuluh adalah sepuluh malam dari bulan Dzulhijjah. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu

أَفْضَلُ ‌أَيَّامِ ‌الدُّنْيَا ‌أَيَّامُ ‌الْعَشْرِ

“Hari-hari yang paling utama di dunia adalah sepuluh hari (pertama bulan Dzulhijjah).” (Shahih Al-Jami’,1/253/1133)

Ketiga, pahala dilipatgandakan pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.
Keutamaan atau fadhilah bulan Dzulhijjah yang lain adalah pahala amal shalih akan dilipat gandakan daripada bulan-bulan lainnya.

Sebagaimana keterangan Ibnu Rajab Al-Hambali dalam kitab “Fathul Bari” bahwa amalan nafilah (sunah) yang dikerjakan pada sepuluh hari Dzulhijjah itu lebih utama daripada nafilah yang dikerjakan di sepuluh Ramadhan.

Begitupun dengan ibadah wajib yang ditunaikan pada sepuluh hari Dzulhijjah. Pahalanya akan lebih dilipat gandakan daripada bulan lainnya. (Fathul Bari, Ibnu Rajab, 9/16)

Maka kesempatan berjumpa dengan bulan Dzulhijjah adalah suatu nikmat agung yang Allah berikan kepada seorang hamba.

Oleh karena itu, wajib bagi seorang muslim untuk mensyukuri nikmat itu dan memanfaatkan waktu-waktu berharga yang dimiliki dengan memaksimalkan ibadah. Karena para Salafush Shalih juga telah memberikan suri teladan dalam memanfaatkan waktu emas tersebut.

Sebagaimana riwayat dari Abi Utsman

كَانُوا يُعَظِّمُونَ ثَلَاثَ عَشَرَاتٍ؛ الْعَشْرُ الْأُوَلُ مِنَ الْمُحَرَّمِ ، وَالْعَشْرُ الْأُوَلُ مِنْ ذِي الْحِجَّةِ ، وَالْعَشْرُ الْأَوَاخِرُ مِنْ رَمَضَانَ

“Bahwasanya (para Salafush Shalih) mengagungkan sepuluh hari yang tiga; yaitu sepuluh hari pertama Muharram, sepuluh hari pertama Dzulhijjah, dan sepuluh hari terakhir Ramadhan.” (Mukhtashar Qiyamul-Lail, Al-Marwazi, 247)

Disebutkan dalam beberapa atsar bahwa para Salaf terdahulu bersungguh-sungguh dan meningkatkan ibadah pada sepuluh hari mulia ini.

Salah satunya adalah Sa’id bin Jubair yang diriwayatkan bahwa apabila (Sa’id bin Jubair) memasuki tanggal sepuluh (bulan Dzulhijjah), ia akan lebih semangat lagi hingga hampir saja ia tidak sanggup untuk mengamalkannya. (Sunan Ad-Darimi, Ad-Darimi, 2/1113/1815)

Jama’ah sidang Jum’at yang dirahmati Allah.

Adapun amalan yang perlu kita tingkatkan di Bulan Dzulhijjah adalah

Pertama, shiyam.
Dianjurkan bagi seorang muslim untuk shiyam selama sembilan hari pertama bulan Dzulhijjah. Karena Nabi ﷺ memotivasi untuk beramal shalih di waktu-waktu tersebut dan di antara amal shalih yang utama adalah berpuasa.

كَانَ ‌رَسُولُ ‌اللَّهِ ‌صَلَّى ‌اللهُ ‌عَلَيْهِ ‌وَسَلَّمَ ‌يَصُومُ ‌تِسْعَ ‌ذِي ‌الْحِجَّةِ، ‌وَيَوْمَ ‌عَاشُورَاءَ، ‌وَثَلَاثَةَ ‌أَيَّامٍ ‌مِنْ ‌كُلِّ ‌شَهْرٍ، ‌أَوَّلَ ‌اثْنَيْنِ ‌مِنَ ‌الشَّهْرِ ‌وَالْخَمِيسَ

“Rasulullah ﷺ berpuasa pada tanggal sembilan bulan Dzulhijjah, serta pada hari ‘Asyura, serta tiga hari dari setiap bulan, dan hari Senin serta Kamis pada setiap bulan.” (HR. Abu Dawud)

Bahkan Imam An-Nawawi dalam kitabnya “Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim” memberikan keterangan bahwa amalan shiyam di bulan Dzulhijjah adalah sangat-sangat dianjurkan (istihbâb syadîdan). (Al-Minhaj Syarah Shahih Muslim, An-Nawawi, 8/71)

Kedua, memperbanyak zikir.
Allah ﷻ berfirman

لِّيَشۡهَدُواْ مَنَٰفِعَ لَهُمۡ وَيَذۡكُرُواْ ٱسۡمَ ٱللَّهِ فِيٓ أَيَّامٖ مَّعۡلُومَٰتٍ

“Agar mereka menyaksikan berbagai manfaat untuk mereka dan agar mereka menyebut nama Allah pada beberapa hari yang telah ditentukan.” (QS. Al-Hajj: 28)

Abu Ja’far Ath-Thabari menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan “ayâm ma’lûmât” adalah sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah. Sebagaimana perkataan Qatadah. (Jâmi’ Al-Bayân, Ath-Thabari,18/610)

Maka hendaknya seseorang memperbanyak zikir pada hari-hari mulia ini. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ

‌مَا ‌مِنْ ‌أَيَّامٍ ‌أَعْظَمُ ‌عِنْدَ ‌اللَّهِ، ‌وَلَا ‌أَحَبُّ ‌إِلَيْهِ ‌مِنَ ‌الْعَمَلِ ‌فِيهِنَّ ‌مِنْ ‌هَذِهِ ‌الْأَيَّامِ ‌الْعَشْرِ، ‌فَأَكْثِرُوا ‌فِيهِنَّ ‌مِنَ ‌التَّهْلِيلِ، ‌وَالتَّكْبِيرِ، ‌وَالتَّحْمِيدِ

“Tidak ada satu hari yang pahala di hari itu lebih besar di sisi Allah dan beramal di hari itu lebih dicintai di sisi Allah daripada sepuluh hari ini (Dzulhijjah). Oleh sebab itu perbanyaklah kalian bertahlil, bertakbir dan bertahmid.” (HR. Ahmad)

Muhammad bin Ibrahim As-Sabr menjelaskan bahwa teknis dalam takbir dua macam; pertama, takbir mutlak yaitu takbir yang dimulai pada awal Dzulhijjah sampai hari terakhir tasyrik dan waktunya luas pada hari-hari tersebut.

Kedua, takbir muqayyad yaitu takbir yang terikat dengan waktu, adapun waktunya adalah setiap usai shalat. Dimulai pada hari Arafah setelah Subuh sampai hari terakhir tasyriq dan dilakukan setiap selesai shalat lima waktu. (Al-Ayâm Al-Fâdhilah, Muhammad bin Ibrahim As-Sabr, 8)

Jama’ah sidang Jum’at yang dirahmati Allah.

Ketiga, menyembelih udhiyah.
Hendaknya bagi orang yang mempunyai keluasan rezeki untuk menyembelih udhiyah pada hari yang mulia itu. Karena Rasulullah ﷺ tidak pernah meninggalkan ibadah kurban yang penuh dengan fadhilah.

Apabila seseorang berniat untuk menyembelih udhiyah maka hendaknya dia menjauhi beberapa hal ketika memasuki bulan Dzulhijjah. Di antaranya adalah tidak memotong rambut, kuku, atau kulitnya sampai hewan kurban tersebut disembelih.

Rasulullah ﷺ bersabda

‌إِذَا ‌رَأَيْتُمْ ‌هِلَالَ ‌ذِي ‌الْحِجَّةِ ‌وَأَرَادَ ‌أَحَدُكُمْ ‌أَنْ ‌يُضَحِّيَ، ‌فَلْيُمْسِكْ ‌عَنْ ‌شَعَرِهِ ‌وَأَظْفَارِهِ

“Jika kalian telah melihat hilal sepuluh Dzulhijjah, dan salah seorang dari kalian hendak berkurban, hendaknya ia tidak mencukur rambut dan tidak memotong kuku terlebih dahulu.” (HR. Muslim)

Keempat, membaca Al-Qur’an dan amal shalih lainnya.
Sebagaimana kita ketahui bahwa membaca Al-Qur’an adalah amalan yang mulia dan pahalanya dinilai pada setiap huruf yang dibaca. Terlebih jika amalan ini dilakukan bertepatan dengan waktu-waktu mulia seperti 10 hari pertama di bulan Dzulhijjah.

Sebagaimana nasihat dari Syaikh Utsaimin rahimahullah yang menganjurkan untuk senantiasa memanfaatkan serta memaksimalkan waktu yang mulia ini (sepuluh hari pertama Dzulhijjah) dengan memperbanyak membaca Al-Qur’an, dzikir, takbir, tahlil, tasbih, sedekah, puasa dan amal-amal shalih lainnya. (Majmu’ Fatawa, Utsaimin, 21/37)

Jama’ah sidang Jum’at yang dirahmati Allah.

Demikian khutbah Jum’at yang dapat kami sampaikan tentang keutamaan dan amalan sunah di bulan Dzulhijjah. Semoga bisa menjadi salah satu wasilah untuk kita meningkatkan amal shalih dalam menggapai ridha Ilahi.

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآياَتِ وِالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ بِتِلاَوَتِهِ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمِ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمِ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهْ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ

فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوْا اللهَ فِيْمَا أَمَرَ، وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى، وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ

وَقَالَ تَعاَلَى: إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِى يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلًّا لِلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِنْ لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

اَللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِكَ فِي كُلِّ مَكَانٍ، اَللَّهُمَّ انْصُرْهُمْ نَصْرًا مُؤَزَّرًا، اَللَّهُمَّ ارْبِطْ عَلَى قُلُوْبِهِمْ، وَثَبِّتْ أَقْدَامَهُمْ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّار

سُبْحاَنَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَأَقِمِ الصَّلاَةَ



Post Terbaru

7 Keistimewaan Lailatul Qadar

Lailatul Qadar : 7 Keistimewaan Lailatul QadarOleh (Santri Ali Bin Abi Thalib Purbalingga) Facebook Twitter Youtube Instagram Whatsapp Setiap muslim ...

Hakikat Toleransi Dalam Islam

Aqidah : Hakikat Toleransi Dalam IslamOleh (Santri Ali Bin Abi Thalib Purbalingga) Facebook Twitter Youtube Instagram Whatsapp Akar ToleransiToleransi dalam ...

Rumah Istri

Hikmah : Rumah IstriOleh (Santri Ali Bin Abi Thalib Purbalingga) Facebook Twitter Youtube Instagram Whatsapp Rumah Istri Ada kisah, seseorang ...

Nasehat Yang Berbalut Keikhlasan Akan Mengabadi

Hikmah : Nasehat Yang Berbalut Keikhlasan akand MengabadiOleh (Santri Ali Bin Abi Thalib Purbalingga) Facebook Twitter Youtube Instagram Whatsapp Nasehat ...

Kewajiban Fidyah Bagi Orang Yang Meninggalkan Puasa Ramadhan

Ramadhan : Kewajiban Fidyah Bagi Orang yang Meninggalkan Puasa RamadhanOleh (Santri Ali Bin Abi Thalib Purbalingga) Facebook Twitter Youtube Instagram ...

Katanya Setan Dibelenggu, Tapi Kok Masih Ada yang Maksiat?

Ramadhan : Katanya Setan Dibelenggu, Tapi Kok Masih Ada yang Maksiat?Oleh (Santri Ali Bin Abi Thalib Purbalingga) Facebook Twitter Youtube ...

Program Terdekat Kami

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Assalamualaikum Kak 👋
Ada yang bisa kami bantu?